Rabu, 22 Maret 2017

Pengertian Imbuhan


Imbuhan adalah bunyi – bunyi yang ditambahkan kepada kata dasar untuk menguabah atau menambahkan makna pada kata dasarnya. Imbuhan – imbuhan tersebut bisa diletakkan di awal (prefiks), di tengah/sisipan (infiks), akhir (suffikis), dan awalan-akhiran (konfiks) kata dasar. Jenis – jenis imbuhan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda – beda. 

Jenis – Jenis Imbuhan


Ada beberapa jenis imbuhan yang sering sekali digunakan, diantaranya adalah awalan, sisipan, akhiran, dan awalan – akhiran. Nah, sobat berikut ini adalah jenis – jenis imbuhan.

1. Awalan


Imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar disebut dengan awalan (prefiks). Ada beberapa imbuhan awalan, di antaranya adalah:

me-

Imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif pada kata dasarnya. Imbuhan me- bisa berubah – ubah menjadi beberapa bentuk sesuai dengan kata dasar yang diikutinya. 

Contoh:
Dobrak + men - = Mendobrak
Pencuri itu mendobrak pintu rumahku dan mencuri beberapa barang berharga.

Ambil + meng- = Mengambil
Aku mengambil buku yang tertinggal di rumah. 

Sapa + meny- = menyapa
Setiap hari aku menyapa dirinya. 

Bimbing + mem- = membimbing
Tugas seorang guru adalah membimbing anak muridnya. 

kecil + menge- = mengecil 
Sepatuku mengecil karena kakiku membesar. 


ber-

Imbuhan ber- juga bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-. Apabila imbuhan ber- bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan konsonan, maka ber- menjadi be.

Contoh :
Kerja + ber- = bekerja
Ajar + ber- = belajar.


di-

Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan berfungsi untuk membentuk makna pasif pada kata dasarnya.

Contoh: 
Buang + di- = dibuang
Sampah – sampah dibuang ke tempat sampah oleh ibu.


ter-

Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah:

Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan.
Contoh : 
buang + ter- = terbuang ; Barangku terbuang ke kotak sampah ketika aku tidak ada di rumah.

Sebagai pembentuk kata sifat
Contoh :
Baik + ter- = terbaik ; kelasku menjadi kelas yang terbaik di sekolah.

Sebagai pembentuk kata pasif
Contoh :
Injak + ter- = terinjak ; kakiku terinjak oleh Budi


pe-

Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan, di antaranya adalah peng-, penye-, dan per-. Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai berikut:

Sebagai penunjuk pelaku :
pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, pengurus, pembantu, dan lain – lain.
Aku adalah seorang pelajar di SMAN 1 Bagun Pagi. 

Sebagai pembentuk kata perintah : Perlambat, pertajam, perindah, percantik, dan lain – lain.
Percantik lukisan itu!

Sebagai penunjuk sifat : pemalu, pemaaf, dan lain – lain.
Dia adalah anak yang pemalu.

Sebagai penunjuk alat: penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling, dan lain – lain.
Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah. 


ke-

Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai penunjuk urutan. 

Contoh : Dua + ke = kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.



2. Sisipan


Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar. Imbuhan ini diantaranya adalah –el-, -em-, dan –er. 

Contoh : 

Getar + er = gemetar. 
Tali – el = Temali.



3. Akhiran 


Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan disebut juga dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:

-kan/-i

Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.

Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dan lain – lain


-an

Imbuhan –an berfungsi untuk:

Sebaagi penunjuk bagian: 
satuan, kiloan, dan lain – lain

Sebagai penunjuk alat: 
timbangan, angkutan

Sebagai penunjuk tempat: 
lapangan, lautan, daratan, dan lain – lain.


-pun

Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga. 

Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya. 


-kah

Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.

Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain. 



4. Awalan dan Akhiran


Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:


me-kan

Sebagai pembentuk makna aktif
Contoh : Membanggakan, membangunkan, mengantarkan, dan lain – lain.


pe-a

Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain. 


se-nya

Sebagai kata pengulangan
Contoh: Sepandai – pandainya, sebaik – baiknya, semahal – mahalnya, dan lain – lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar